DAY 26 – TANTANGAN 30 HARI TAHAP KEPOMPONG BUNCEK 2 IIP

“Jika kau tidak bisa berbaik sangka kepada Allah karena kebaikan sifat-sifat-Nya, berbaik sangkalah kepada-Nya atas kebaikan perlakukan-Nya terhadapmu. Bukankah Dia selalu memberimu yang baik-baik dan mengaruniaimu berbagai kenikmatan?” – Ibn Atha’illah, dalam Al-HikamAdalah tidak produktif ketika menyalahkan takdir yang telah tertulis bagi diri. Hal terbaik yang bisa kita lakukan saat ini adalah tetap menunggu dengan …

DAY 25 – TANTANGAN 30 HARI TAHAP KEPOMPONG BUNCEK 2 IIP

Sebagai seorang manusia, kita adalah hamba yang diciptakan oleh Allah sebagai Rabb kita. Maka sunggu Allahlah yang sangat mengetahui segala sesuatu tentang diri kita, termasuk tentang bagian mana yang ada di dalam diri kita yang perlu ditumbuhkan atau dibersihkan. Begitu pun ketika kita diizinkan-Nya terluka, kecewa maka pasti itu semua hadir untuk kebaikan diri kita …

DAY 24 – TANTANGAN 30 HARI TAHAP KEPOMPONG BUNCEK 2 IIP

Dari sekian banyak keinginan ramadan kali ini, dari sekian banyak doa-doa yang dilangitkan ramadan kali ini, sungguh keinginan dan doa terbesar adalah ampunan dan ridhoNya pada diri ini. Betapa masih jauuuh dari sempurna sebagai hamba, betapa jauh menjalani peran peran sebagai khalifah fil ardh, betapa jauh menjadi anak, keponankan, cucu, teman, sahabat, mas'ul, jundi, mutarobbi …

DAY 23 – TANTANGAN 30 HARI TAHAP KEPOMPONG BUNCEK 2 IIP

Tidak pernah ada yang bisa menilai bagaimana niat seseorang. Tidak pernah ada yang bisa menilai siapa yang lebih baik dari siapa. Hanya Allah, hanya Allah yang Maha Tahu. Allah berfirman: "Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu?" Menjawab iblis "Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau …

DAY 22 – TANTANGAN 30 HARI TAHAP KEPOMPONG BUNCEK 2 IIP

“Atau siapakah dia ini yang memberi kamu rezeki jika Allah menahan rezeki-Nya?” Al Mulk:21. Dalam tafsif fi zhilalil quran tentang ayat ini disebutkan bahwa rezeki selisih manusia terikat pada kehendak Allah sdbagai sebab pertamanya, di dalam proyek alam semesta dan pada unsur unsur bumi ada udara. Yaitu, sebab sebab manusia tidak memiliki kekuasaan atasnya secara …

DAY 21 – TANTANGAN 30 HARI TAHAP KEPOMPONG BUNCEK 2 IIP

Setiap dari kita punya pengalaman tapi tidak semua pengalaman bisa menjadi guru, kecuali jika kita melakukan refleksi terhadap pengalaman itu. Bagaimana bisa kita merefleksikan sesuatu? Ambil jeda dan banyak bertanya kepada diri sendiri, orang kekinian menyebutnya sebagai self talk. Bisa tentang peristiwa kesharian, yang mungkin biasa saja tapi jika mau menyelam lebih dalam dan lebih …

DAY 20- TANTANGAN 30 HARI TAHAP KEPOMPONG BUNCEK 2 IIP

Salah satu hal yang membuatku semakin terharu melakukan nafas kesyukuran hari ini adalah Allah hadirkan guru yang masya Allah di tahsinku level baru kali ini. Ia secara keilmuan sangat mumpuni. Aku semakin bersemangat untuk menuntut ilmu dan kuingin bacaan qur'anku tersambung ke Rasulullah. Di awal pertemuan kami ia mengingatkan tentang hati, bagaimana hati yang bersih …

DAY 19 – TANTANGAN 30 HARI TAHAP KEPOMPONG BUNCEK 2 IIP

Hidup dalam kesendirian bagiku adalah hal yang nyata. Tepat setelah mamah meninggal. Semuanya telah berubah. Separuh jiwaku pergi. Tinggal berjauhan dengan bapak membuat kami tidak sedekat dulu. Banyak hal yang tidak bisa ku bagi. Kebutuhan jiwaku yang tak terpenuhi akan kasih sayang bapak. Tapi baktiku pada bapak meski jauh tetap kujalankan dengan cara yang memungkinkan. …

DAY 18 – TANTANGAN 30 HARI JURNAL KEPOMPONG BUNCEK 2 IIP

Beberapa hari ini aktivitas semakin meningkat, banyak yang perlu dikerjakan, banyak jadwal zoom, juga banyak kerjaan domestik. Buat nafas kesyukuran jadi terburu-terburu. Buat tadabbur atau menangkap hikmah jadi agak kurang. Hm, sepertinya kedepan perlu dicari-cari triknya bagaimana jika aktivitas padat agar tetap mindfull meski dalam waktu beberapa menit. Eh sebentar, apa karena kotornya hati ya? …

JURNAL PUASA PEKAN 2 – TAHAP KEPOMPONG BUNCEK 2 IIP

17 April 2021 Hari pertama pada puasa pekan kedua. Saya berpuasa untuk tidak marah-marah. Tidak berprasangka buruk -meski hanya bersitan hati- dan tidak mengeluh. Hari ini yang dilatih adalah tidak mengeluh, sesedih, semenakutkan apapun hari yang dijalani. Saya malah mencoba mengubah fokus. Seperti doa Nabi Musa Rabbi inni lima anzalta ilayya min khairin faqir.” [Al …