Ketika aku mengamati sekitar, seorang istri yang kurang mendapatkan apresiasi dari suami dan anaknya, ia akan melakukan hal yang sama kepada yang lain.
Ditambah jika seorang istri tsb belum memiliki konsep diri yang ajeg. Idealnya, dipuji-tidak dipuji, diterimakasih-i ataupun tidak , dihargai ataupun tidak, harusnya tidak menyurutkan untuk mempersembahkan amal terbaik.
Ketika aku dalam kondisi tidak diapresiasi malah ada dalam kondisi sebaliknya, rasa sedih terkadang menghampiri, saya menerimanya, kalau saya sedih, tidak apa-apa. Setelah itu saya mencoba membangun refarming dengan sudut pandang lain. Kenapa ya beliau begitu? padahal rasanya aku sudah berdarah-darah membantunya. Ternyata banyak kondisi yang menyedihkan atas sikap beliau yang begitu.
Akhirnya saya diingatkan Allah lagi tentang beberapa orang yang tidak terbiasa mengucapkan kalimat apresiatif. Sebagaimana ada orang yang sulit sekali bilang maaf atau tolong. Mengajari saya agar saya tidak menjadi seperti itu.
I did right, I did well, aku sudah melakukan apa yang kuanggap baik dan benar. Dan ternyata itu cukup. Cukup untuk membuatku tidak lagi berharap banyak pada penilaian orang lain. Wakafa billahi syahida.