Sebenarnya, hanya satu hal saja yang tidak boleh engkau lupakan di dunia ini. Jika engkau melupakan hal yang lain, tak perlu khawatir. Tapi jika engkau mengingat semua hal lain itu tapi melupakan hal yang satu ini, maka engkau seperti tak mengerjakan apa-apa dalam hidupmu.
Itu seperti halnya ketika seorang raja mengutusmu ke sebuah negeri untuk sebuah misi, lalu engkau mengerjakan seratus pekerjaan lainnya, dan tak melakukan tugas yang engkau telah diutus untuk itu.
Maka manusia datang ke dunia ini untuk mengerjakan sesuatu. Sesuatu itu ada misinya, dan tiap-tiap misi berbeda bagi masing-masing orang. Jika engkau tak mengerjakannya, itu seperti sebuah pedang megah India yang cuma dipakai untuk memotong daging.
Seperti juga halnya periuk emastapi hanya digunakan untuk menanak lobak. Sebilah pisau cemerlang yang ditanamkan ke dinding hanya sebagai kait gantungan.
Engkau bilang “tapi lihatlah, aku toh memanfaatkan pisau itu, bukan kudiamkan begitu saja”.
Tidakkah itu terdengan menggelikan? Engkau bisa membeli sebuah paku besi untuk itu.
Engkau bilang, “tapi aku mencurahkan energiku untuk hal-hal hebat. Aku belajar hukum dan filososfi dan logika dan astronomi dan kedokteran dan segala hal lainnya”
Tapi coba pikirkan, mengapa engkau melakukan semua itu. Itu semua hanyalah cabang-cabang dari dirumu yang sesungguhnya.
Ingatlah tentang sumber keberadaanmu, kehadiran Tuhanmu. Serahkan hidupmu kepada Dia yang telah memiliki setiap nafas dan waktumu.
Bila tidak, engkau akan seperti si pemilik belati nan indah itu yang memakukannya ke dinding dapur untuk menggantung sendok sayurnya. Engkau akan menyia-nyiakan ketajaman yang amat berharga, mengabaikan kehormatanmu dan misi hidupmu.
Arrumi