Kitchen Diary I – Dapur Ibu Bersama

Alhamdulillah, tertakdir menjadi trainee commis chef di Dapur Ibu Bersama Ibu Profesional x Frisian Flag. Padahal pada awalnya hanya dinyatakan sebagai peserta webinar saja, dengan berbagai cara romantis dari-Nya, akhirnya sampai di titik ini. Semoga dengan alur cerita yang begitu mengesankan, menjadi pelecut bagi diri untuk terus menguatkan tekad dan bersungguh-sungguh dalam menjalaninya. Setelah lima …

JURNAL PEKAN 8 – TAHAP KUPU KUPU BUNCEK 2 IIP

Masya Allah, Alhamdulillah akhirnya sampai di jurnal terakhir selama proses pembelajaran di Hutan Kupu-Kupu Cekatan. Tak terasa sejak Januari hingga kini.Bagaimana rasanya menjalani seluruh proses perkuliahan kali ini? Ah banyak rasa! Bahagia, deg-degan, khawatir, bingung. Prosesnya pun naik turun, memang butuh endurance yang nggak biasa, butuh konsistensi. Tapi sejauh aku mengenyam bangku pembelajaran baik formal …

JURNAL PEKAN 2 – TAHAP KUPU KUPU TAHAP BUNCEK 2 IIP

Perasaan saya ketika mewujudkan tujuan mentorship kali ini adalah banyak rasa! Senang, berdebar, cemas; apakah saya bisa melewati mentorship ini dengan baik dan bisa maksimal. Teknik baru dalam hidup saya, tentang gizi seimbang ini -dalam hal ini defisit kalori-, sudah saya terapkan beberapa pekan, sudah turun beberapa kilo gram juga namun setelah ngobrol dengan Mba …

JURNAL PEKAN 1 – TAHAP KUPU KUPU BUNCEK 2 IIP

Alhamdulillaah. Usai liburan langsung dikejutkan dengan persiapan tahap kupu-kupu yang masya Allah. Ditantang untuk siap mendaftar menjadi mentor dahulu, yang menjadi salahsatu syarat bisa lanjut ke pekan selanjutnya. Karena kurang lebih sudah tujuh tahun lamanya mempersiapkan peran menjadi istri dan ibu, akhirnya kupilih mentor di bidang islamic pre marriage. Meski akhirnya hingga akhir pekan pertama, …

JURNAL PUASA PEKAN 4 – TAHAP KEPOMPONG BUNCEK 2 IIP

Setelah libur lebaran, akhirnya masuk kuliah lagi, yeaaaay! Karena puasaku tentang tidak marah, ini bermanfaat sekali terlebih di masa syawal, yang banyak bertemu orang dan banyak tugas tugas domestik (karena teteh rumah tangga). Alhamdulillah atas seizinnya, puasa dan tantangan tetap dilakukan meski libur kuliah. Karena saya yang membutuhkannya. Tantangan puasaku nggak jauh jauh sekitar relasi …

DAY 30 – TANTANGAN 30 HARI TAHAP KEPOMPONG BUNCEK 2 IIP

Kesalahan terbesar kita adalah kita sering merasa lebih tahu daripada Allah, kita merasa lebih bisa daripada Allah, kita merasa bahwa skenario yang terbaik adalah yang ada dalam pikiran kita, kita merasa bahwa hidup akan menjadi lebih baik jika kita hidup dengan cara kita sendiri. Kesalahan terbesar kita adalah ketika kita mengambil alih peran Allah dalam menetapkan …

DAY 29 – TANTANGAN 30 HARI TAHAP KEPOMPONG BUNCEK 2 IIP

Ramadhan kali ini target khatam tilawah qur'an adalah tiga kali. Dan si aku ini yang nggak bisa baca cepat karena selain belum bisa, karena baca pelan aja khawatir masih ada yang salah. Dan ngerasa bukan gw banget, yang mesti buru-buru tapi nggak dihayati. Sesekali kumesti tadabbur dulu bahkan buka tafsir. Jadilah kadang khatam kedua kalinya …

JURNAL PUASA PEKAN 3 – TAHAP KEPOMPONG BUNCEK 2 IIP

Puasa pekan ke 3, periode 27 April - 03 Mei 2021. Berbeda dari jurnal puasa pekan pertama, kutuliskan cerita day by day. Untuk kali ini ingin kutuliskan secara keseluruhan, karena kumerasa perubahannya signifikan, alhamdulillah. Apa yang kualami pada pekan ini jika dibandingkan dengan sebelum-sebelumnya sangat bisa berujung kesal, marah, menangis. Kalau sekarang, lebih tenang dan …

DAY 28 – TANTANGAN 30 HARI TAHAP KEPOMPONG BUNCEK 2 IIP

Salah satu tingkatan puasa menurut Imam Ghazali dalam kitab Ihya Ulumuddin adalah puasa khusus, orang yang berpuasa tidak hanya sekadar menahan diri dari makan, minum dan dan mendekati istrinya. Namun, dia juga mempuasakan indera dan alat geraknya dari melakukan berbagai hal yang dilarang dalam agama. Pendengaran, penglihatan, ucapan, hingga gerak tangan dan kaki diusahakannya agar …

DAY 27 – TANTANGAN 30 HARI TAHAP KEPOMPONG BUNCEK 2 IIP

"Kalau semua inginmu tentang keduniaan ini gak bisa tercapai gimana de?""Nggak apa-apa, yang penting Allah ridha aja, itu sangaaat lebih dari cukup" Terkenang satu percakapan beberapa tahun lalu, tiba tiba perkataan itu datang lagi sebagai nasihat bagi diri sendiri. Sudah betapa banyak kenikmatan yang telah Allah beri. Sungguh tak ingin mengubah fokus hanya pada apa-apa …